Halaman

Minggu, 24 Agustus 2014

Filosofi Game Spiderman

Salah satu game action favoritku adalah Spiderman (terutama Spiderman 2). Setelah sekian lama main game Spiderman sampai tamat, aku menemukan beberapa filosofi dalam game ini. Player berpetualang sebagai Spiderman untuk membela kebenaran melawan para penjahat, dan juga melawan beberapa boss. Berbekal jaring laba-labanya, Spiderman bergelantungan menjelajahi kota dan melawan musuh.
Langsung saja, inilah beberapa filosofi dalam game spiderman:
  1. Spiderman bisa melompat dua kali (double jump) dan lompatan ke dua itu lebih tinggi. Kalau ada tempat yang cukup tinggi, sering bisa dijangkau Spiderman dengan double jump. Dalam hidup pun juga begitu, terkadang kita perlu usaha dua kali lipat atau bahkan lebih saat menghadapi suatu masalah yang besar. Double jump dalam kehidupan ini juga berarti melakukan usaha lebih dari yang biasanya kita lakukan, untuk mendapat hasil yang lebih baik. Misalnya: jika sebelum UAS siswa tertentu biasanya hanya belajar 1 jam, kini dia lebih rajin belajar selama 2 atau 3 jam untuk lebih memahami materi dan berharap mendapat nilai yang  lebih baik.

  2. Jaring Spiderman yang multifungsi (untuk bergelantungan, menarik barang, melawan musuh). Ini berarti suatu barang yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Misalnya buku tak hanya untuk dibaca tapi juga bisa digunakan untuk melindungi kepala dari terik matahari / bahkan bisa dibuat bantal tidur #ups. Pulpen untuk menulis, menggambar, bahkan bisa dipakai untuk memukul meja ibarat perkusi saat bosan / jam kosong di sekolahan. Komputer bisa untuk main game, menonton video, mengetik, membuat laporan & presentasi, mendengarkan musik, internetan, dll. Kipas angin untuk menyejukkan udara atau mengeringkan pakaian yang susah kering karena cuaca sedang mendung.

  3. Gedung-gedung pencakar langit jika dipanjat Spiderman butuh waktu yang lebih lama untuk dia sampai ke puncak. Pencakar langit ibarat mimpi / tujuan hidup yang sangat besar. Maka dari itu butuh waktu lebih lama dan usaha yang lebih keras untuk menggapainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar